Wednesday 2 November 2011

Things Fall Apart

Things Fall Apart
.. itulah yang aku rasa pada tahun 1985. Mungkin itu yang Okonkwo rasa lewat novel tersebut.
Setelah 5 tahun bermastautin di Kpg Engkeroh, menghirup udara bersih nyaman, merasai keenakan flora dan fauna yang segar,  tiba-tiba air sungai jernih menjadi keroh, gunung dan bukit menjadi gondol, deruman mesin menggantikan bunyi mergastua … mengganggu aku daripada kehidupan tenang yang telah aku lalui. Daerah ini telah didatangi pembangunan dan sememangnya diperlukan untuk masa depan penghuninya. Semoga daerah ini tidak hilang jati diri akibat arus pembangunan. Mudahan-mudahan ‘soul’ nya tidak diracuni oleh ‘kemanisan’  sehingga lupa siapa diri kita.
Kukira sudah tiba masanya aku mohon pindah. Permohonanku diluluskan, dan pada Januari 1986, bermulalah episod  baru dalam perjalanan hidupku di satu daerah lain.
Selamat tinggal Engkeroh dan daerah Mongkos. Sesungguhnya daerah ini telah banyak mengajar aku tentang kehidupan.  Kepada teman-teman di Engkeroh, kalian semua sentiasa dalam kenangan, budi baik kalian hanya Tuhan yang dapat membalasnya.
Catatan :
27 tahun telah berlalu .. daerah ini telah kulewati beberapa kali. Teman-temanku di sana tetap seperti dulu hati budi mereka,masih lagi enggan bercakap Bahasa Melayu dengan aku walaupun kini Bahasa Bidayuh ku menjadi bahan gelak mereka ,  dan aku gembira melihat perubahan . .. rumah batu tersergam indah, sudah punya kereta, punya anak yang berjaya. Well .. things don't really fall apart afterall..

No comments:

Post a Comment